Belajar Profesionalisme dan Ketulusan di Yogyakarta

Kami melihat semangat juang yang tulus dari para guru dan pengelola sekolah. Meskipun masih ada keterbatasan, mereka tetap berjuang sepenuh hati untuk melahirkan generasi unggul, ujar ustad Ahmad

Catatan Perjalanan Ust. Ahmad Pamujinarto, S.Pd.I,. M.Pd, selaku Pimpinan Ponpes Tahfidz Wahdah Makassar dalam rangka Studi Edukasi Ke Jogjakarta dan Prambanan (5-9 Oktober 2025)

YOGYAKARTA WAHDAHEDUMAGZ.COM — Pimpinan  Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Wahdah Islamiyah Makassar Ustad Ahmad Pamujinarto, S.Pd.I,. M.Pd salahsatu peserta dalam kegiatan  Studi Edukasi yang diinisiasi oleh Lembaga Pengembangan Yayasan Pendidikan (LPYP). Para pengurus Yayasan  dan pimpinan satuan pendidikan menimba inspirasi langsung dari sekolah-sekolah Muhammadiyah yang dikunjunginya selama di Yogyakarta, pada 6–9 Oktober 2025.

Rombongan peserta datang dari berbagai daerah seperti Makassar, Palu, Sigi, Muna, dan Cibinong. Salah satu agenda penting yang paling berkesan adalah kunjungan ke SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (SMA MUHI).  Sekolah yang berdiri tahun 1949 ini dikenal dikenal dengan sekolah yang penuh inovasi manajemen, literasi, dan pembinaan karakter siswanya.

Di ruang multimedia dan perpustakaan SMA MUHI, peserta mendapatkan gambaran konkret bagaimana sistem pendidikan dijalankan dengan profesional, namun tetap berakar pada nilai keikhlasan dan pengabdian.

“Selama studi edukasi ini, kami mendapatkan banyak inspirasi dari sekolah-sekolah Muhammadiyah yang kami kunjungi. Dari sisi konsep, perencanaan, hingga strategi, semuanya sangat matang dan profesional,” ujar Ustadz Ahmad.

Lebih dari sekadar inovasi teknis, Ustadz Ahmad menilai bahwa kekuatan utama pendidikan Muhammadiyah terletak pada spirit ketulusan dan militansi para pendidiknya.

“Kami melihat semangat juang yang tulus dari para guru dan pengelola sekolah. Meskipun masih ada keterbatasan, mereka tetap berjuang sepenuh hati untuk melahirkan generasi unggul. Ini menjadi cermin bagi kami agar semangat serupa tumbuh juga di lingkungan pesantren,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *